Naskah Kultum Surat AL-Qoriah
Surat Al Qoriah merupakan salah satu surat yang ada dalam Al-Quran. Surat Al Qoriah termasuk golongan surat Makkiyah karena diturunkan saat Nabi Muhammad SAW sedang berada di Mekkah.
Surat Al Qoriah terdiri dari 11 ayat yang merupakan surat ke 30 dalam Al-Quran. Surat Al Qariah turun sesudah surat Quraisy dan sebelum surah Al Qiyamah. Sedangkan secara urutan mushaf, Al Qariah merupakan surat ke-101. Yakni setelah Surat Al Adiyat.
Nama Al Qariah diambil dari kata Al Qariah yang terdapat pada ayat pertama, artinya menggebrak atau mengguncang, kemudian kata ini dipakai untuk nama hari kiamat.
Kata Al Qariah dalam surat Al Qariah berasal dari kata qara'a yang berarti mengetuk. Ini karena suara menggelegar yang diakibatkan oleh kehancuran alam raya sedemikian keras, sehingga bagaikan mengetuk lalu memekakkan telinga bahkan hati dan pikiran manusia.
Pokok isi surah ini adalah kejadian-kejadian pada hari kiamat, yaitu manusia bertebaran, gunung berhamburan, amal perbuatan manusia ditimbang dan ancaman Neraka Hawiyah. Ketika itulah terjadi ketakutan dan kekalutan yang luar biasa sebagaimana dampak dari suara yang bagaikan ketukan keras itu.
Sementara ulama menegaskan pengguna bahasa Arab menggunakan kata qari'ah dalam arti semua peristiwa yang besar dan mencekam, baik disertai dengan suara keras maupun tidak.
Artinya:
Hari Kiamat. (1) Apakah hari Kiamat itu? (2) Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? (3) Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, (4) dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (5) Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, (6) maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang). (7) Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, (8) Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. (9) Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (10) (Yaitu) api yang sangat panas. (11)
Isi Kandungan Surat Al Qariah Ayat 1 Hingga 11
Ayat 1-3
Ayat 1-3 ini berisi pemberitahuan akan datangnya hari kiamat, dan pertanyaan apakah hari kiamat itu. Pertanyaan bukan berarti ketidaktahuan Allah Swt melainkan untuk menarik perhatian siapa saja yang mendengarkan.
Ayat 4-5
Ayat 4-5 menjelaskan peristiwa yang terjadi pada hari kiamat keadaan manusia sangat panik, ketakutan dan kebingung. Mereka berlarian tak tentu arah sehingga mereka digambarkan seperti anai-anai yang bertebaran. Di antara para mufassir ada yang menjelaskan makna anai-anai adalah laron-laron yaitu binatang yang terbang tak tentu arah, ia hanya terbang apakah ia akan selamat tau celaka. Ada yang memaknai anai-anai dengan binatang atau serangga kecil yang sering bertebarang mengelilingi lampu.
Sedangkan gunung-gunung digambarkan seperti bulu yang berhamburan. Gunung adalah sesuatu yang bermateri berat dan bulu adalah sesuatu yang sangat ringan. Bisa dibayangkan kedahsyatan kiamat pada saat itu sehingga gunung diibaratkan seperti bulu yang dihambur-hamburkan sehingga menjadikan manusia menjadi kebingungan.
Kita biasa memikirkan, ada satu gunung berapi mengalami erupsi, sudah menjadikan manusia kebingungan, mencari perlindungan dan tempat yuang aman, mereka mengungsi dan meninggalkan harta bendanya. Apa lagi ketika gunung-gunung berapai semua berhamburan, mengeluarkan llahar panas tentu akan menjadikan situasi yang tidak menentu.
Ayat 6-9
Ayat 6-9 menjelaskan adanya dua golongan manusia, yaitu golongan orang-orang yang mempunyai timbangan kebaikannya lebih berat dan orang-orang yang mempunyai timbangan kebaikannya ringan. Setelah hari kiamat ada yang disebut dengan yaumul ba’ast yang artinya hari dibangkitkannya manusia dari kubur.
(ba’ast = bangkit) sedangkan yaumul mahsyar yaitu dikumpulkannya manusia di padang mahsyar setelah itu manusia menerima catatan amalnya selama di dunia. Dengan catatan amal itu manusia dihisab (dihitung) dan dimizan (ditimbang) semua amalnya.
Hal tersebut dinamakan yaumul hisab. Setelah itu manusia mendapatkan reward dan punishment atas seluruh perbuatannya di dunia pada saat yaumul jaza’ (jaza’=pahala) orang yang memiliki timbangan amal kebaikan yang banyak akan mendapatkan kehormatan dengan dimasukkannya ke dalam kehidupan yang memuaskan (surga). Dan kebalikannya orang yang memiliki timbangan amal kebaikan yang sedikit akan dimasukkan Allah Swt ke dalam Neraka Hawiyah.
Ayat 10-11
Ayat 10-11 menjelaskan tentang neraka Hawiyah. Hawiyah artinya yang turun. Maka orang yang memiliki amal kebaikan yang sedikit akan dimasukkan Allah Swt ke dalam neraka Hawiyah. Apakah dan bagaimanakah neraka hawiyah itu? Adalah api yang panas. Api yang panas, (bergejolak).
Keutamaan Membaca Surat Al Qariah
Berikut adalah beberapa keutamaan membaca surat Al Qariah:
- Barangsiapa yang membaca surat Al Qoriah, kelak akan diberatkan timbangan kebaikannya.
- Ketika proses penimbangan dilakukan, maka manusia terbagi menjadi dua golongan; orang yang berbahagia dan orang yang celaka.
- Orang yang berbahagia adalah orang yang berat timbangan kembaikannya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang ringan timbangan kebaikannya.
Komentar
Posting Komentar