Keragaman Budaya Indonesia

 



Keberagaman budaya Indonesia terlihat dalam berbagai kebudayaan lokal yang berkembang di masyrakat. Munculnya kebudayaan karena pengaruh yang timbul dan tumbuh di masyarakat, sehingga membentuk kebudayaan itu sendiri. Perkembangan kebudayaan memiliki peran untuk meningkatkan semangat nasionalisme, karena budaya lokal mengandung nilai-nilai sosial. Dalam buku Kebudayaan dan Lingkungan (1993) oleh Adimihardja, kebudayan Indonesia yang beragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi ke generasi selanjutnya. Baca juga: Keberagaman Sosial Budaya dan Masalahnya Dalam konteks masyarakat multikultural, keberadaan keragaman kebudayan adalah sesuatu yang harus dijaga dan dihormati keberadaannya. Budaya bersifat umum, artinya ada sifat yang melekat danmenyatu pada setiap budaya yang ada. Beberapa sifat umum budaya, yaitu:

1.Sumber pengetahuan bagi dunia

2. Sebagai identitas di mata internasional

3. Memupuk sikap toleransi

4. Menumbuhka sikap nasionalisme

5. Menjadikan perbedaan sebagai alat pemersatuan bangsa

Dengan memafaatkan hal-hal tersebut, maka menghindari perpecahan yang didasarkan pada perbedaan suku bangsa, ras, agama, kepercayaan, dan budaya. Perbedaan yang ada di Indonesia, harus bisa mewujudkan persatuan dankesatuan bangsa, dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

link:https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/18/134401069/keragaman-budaya-sifat-dan-manfaatnya


Tarian Indonsesi

Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.[1]

Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer.


Mengenal 5 Tari Daerah Indonesia, Bentuk Melestarikan Warisan Budaya Indonesia
  1. Tari Saman dari Aceh. ...
  2. Tari Lenggang Nyai dari Jakarta.
  3. Tari Pendet dari Bali. ...
  4. Tari Soya-Soya dari Ternate.
  5. Tari Gatzi dari Merauke
link: https://www.google.com/search?q=tarian+budaya+indonesia&rlz=1C1CHBD_enID907ID907&oq=tar&aqs=chrome.0.69i59j69i57j35i39j0i433j0j69i60j69i61l2.713j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8


Permainan tradisional berangsur-angsur mulai ditinggalkan karena pergeseran zaman. Teknologi yang semakin canggih membuat banyak orang lebih memilih memainkan gadgetnya. Mereka lupa, Indonesia memiliki begitu banyak permainan tradisional yang penuh dengan unsur kebudayaan. Bahkan, beberapa dari mereka tidak tahu satupun permainan itu. Congklak merupakan satu dari 2.600 permainan tradisional yang ada di Indonesia. Cnnindonesia.

Permainan ini memiliki banyak nama, di Jawa permainan ini familiar dengan sebutan dhakonCongkak adalah sebutan yang berkembang di daerah Sumatra, sedangkan di Lampung permainan ini populer dengan nama dentuman lamban. Dalam bahasa arab, congklak disebut mancala, dalam bahasa Inggris ‘mancala’ memiliki makna ‘untuk bergerak’.

Permainan congklak telah lama berkembang di Asia, khususnya kawasan Melayu. Menurut sejarah, congklak pertama kali masuk dan berkembang di Indonesia dibawa oleh bangsa Arab yang datang untuk berdagang dan berdakwah. Arkeologi dan beberapa ahli percaya bahwa congklak berasal dari Timur Tengah lalu menyebar ke Afrika. Lalu, congklak berkembang hingga ke Asia oleh pedagang Arab. Banyak ahli yang menduga bahwa permainan congklak mungkin merupakan papan permainan tertua yang pernah ada di dunia. Budayajawa.id

Congklak dimainkan 2 orang yang berhadapan menggunakan papan yang terbuat dari kayu atau plastik dengan panjang 40-50 centimeter. Papan tersebut lengkap dengan 14 lubang kecil yang saling berhadapan dan dua lubang besar di kedua sisinya (kanan dan kiri). Masing-masing pemain dibagi tujuh lubang kecil dan satu lubang besar.

Nantinya lubang-lubang kecil diisi 5-7 biji yang terbuat dari kerang atau biji sawo, sedangkan lubang besar dibiarkan kosong, anggaplah lubang besar tersebut merupakan gudang penyimpanan pemain. Cara bermainnya sangat mudah, dua orang pemain bergantian untuk memilih satu lubang kecil miliknya untuk dipindahkan satu per satu ke lubang lainnya searah jarum jam, hingga biji yang di genggaman habis. Permainan akan berakhir ketika semua lubang kecil kosong, dan semua biji berada di lubang besar. Kemenangan ditentukan dari jumlah biji terbanyak yang berada di lubang besar masing-masing pemain.

Tak hanya asal bermain, anak yang suka bermain congklak jiwa dagang dan ketajaman berpikirnya akan terasah. Permainan congklak dapat merangsang kemampuan berhitung. Karena, dalam bermain congklak tentu penuh strategi, bagaimananya untuk menang dan memperoleh banyak biji.

Permainan congklak yang terlihat sederhana ini sebenarnya syarat akan nilai pendidikan karakter yang kuat. Selain mengasah otak, bermain congklak juga dapat mengajarkan jujur dan taat pada aturan yang berlaku. Karena, saat pemain menggenggam sejumlah biji di tangannya dan menjatuhkannya di setiap lubang, lawan main tidak benar-benar melihat berapa jumlah biji yang digenggam, dan apakah biji benar-benar dijatuhkan satu per satu atau tidak, atau malah lebih dari satu. Di sinilah kejujuran dilatih. Karena aturan main telah disepakati bersama, jadi sebisa mungkin pemain tidak curang dalam permainan.

Bermain congklak juga melatih kesabaran, karena pemain dibiasakan sabar menunggu gilirannya bermain. Ketika permainan selesai pun tidak ada yang bertikai mempermasalahkan yang menang dan kalah. Anak-anak biasanya menyelesaikan permainan dengan hati yang senang dan menerima kenyataan, siapapun pemenangnya.

Begitu banyak nilai dan pelajaran yang dapat diambil dari permainan congklak, bahkan, masih banyak nilai lain yang terkandung di dalam permainan tradisional tersebut. Ada baiknya, berbagai permainan tradisional yang ada di Indonesia dilestarikan. Seharusnya, anak-anak lebih bangga memainkan permainan tradisional dibandingkan dengan permainan atau game modern yang ada di gadget. Hal tersebut agar generasi penerus bangsa tetap memiliki karakter yang khas Indonesia. (T-1)

link:https://indonesia.go.id/ragam/seni/kebudayaan/serunya-bermain-congklak


Foto = untuk contoh makanan budaya indonesia

Makanan Khas Daerah di Indonesia Bagian Barat
  1. Mie Aceh. Seperti namanya, mie ini berasal dari Aceh. ...
  2. Bika Ambon. Walaupun namanya Bika Ambon, namun makanan ini bukan berasal dari Ambon. 
  3. Rendang.
  4. Gulai Belacan. 
  5. Otak-otak. 
  6. Gulai Ikan Patin. 
  7. Pendap. 
  8. Pempek.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Abrahah yang Sombong dan Kehancuran Tentara Gajah

Sejarah Kerajaan Islam